Jumat, 16 September 2016

KPPBR : MENGUTAMAKAN KESELAMATAN PASIEN

Hampir setiap tindakan medik menyimpan banyak resiko. Banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan, serta jumlah pasien yang banyak berpotensi besar menimbulkan kesalahan medis. Kesalahan medis ini mengakibatkan cedera pada pasien sehingga menimbulkan kejadian yang tidak diharapkan. 

Kejadian ini bisa kita hindari dengan memahami Standar Prosedur Operasional dengan baik dan benar. 

KPPBR berusaha mengedepankan Pasient Safety dengan mengedepankan PRINSIP 6 BENAR. 

Kamis, 15 September 2016

SPIRITUALITAS ORANG SAMARIA YANG BAIK HATI

Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya : "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya : "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kau baca di sana? 
Jawab orang itu : "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya : "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, makan engkau akan hidup.' Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus : "Dan siapakah sesamku manusia?' Jawab Yesus : "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan ke tempat itu. Dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah itu ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: rawatlah dia dan jika kau belanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah diantara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu? Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya. "Kata Yesus kepadanya : "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

ORANG SAMARIA YANG MURAH HATI
Orang Yahudi sangat membenci orang Samaria. Mereka mengganggap hina orang Samaria. Orang Samaria adalah mereka yang berketurunan campuran. Mereka dianggap orang yang rendah. 
Nilai yang kita pelajari dari "Kisah Orang Samaria yang Murah Hati" : 
1. Memiliki hati yang benar dengan motivasi yang tulus tanpa maksud hanya semata untuk memuaskan hasrat intelektual kita, menjebak lawan bicara kita bahkam mempermalukan di depan orang. 
2. Aktif melayani tidak sama dengan menaati Firman Tuhan. Ketika dihadapkan pada kebutuhan sesamanya, Imam maupun Lewi tidak mempraktekkan apa yang mereka ketahui. 
3. Tuhan menghendaki kita mengasihi sesama manusia, bukan manusia yang sama dengan kita. Artinya mengasihi tanpa membeda-bedakan orang. 
4. Kita membutuhkan karunia Tuhan untuk memampukan kita mengasihi orang lain. Bukan hanya baik kepada orang yang baik kepada kita atau karena kepentingan tertentu. Namun ketika kita mengingat kasih Allah kepada kita yang berdosa maka kita dimampukan untuk mengasihi sesama tanpa membedakan suku, agama, golongan, ras dan budaya. 

MENJADI TENAGA MEDIS BERARTI MELAYANI TANPA MEMBEDAKAN SUKU AGAMA RAS DAN GOLONGAN.