Marie Rose Julie Billiart dilahirkan dari pasangan Jean Francois Billiart dan Marie Louise Antoinette Billiart tahun 1751 di Cuvilly, Perancis. Keluarganya hidup sederhana namun jatuh miskin selama masa pergolakan tepat sebelum terjadi Revolusi Perancis. Yulia menyadiari dirinya sebagai seorang gadis yang harus mencari pekerjaan untuk menolong mendapatkan uang bagi keluarganya. Cobaan yang menimpa hidup ayahnya menjadi trauma baginya dan kemudian karena pengobatan medis membuatnya lumpuh. Bertahun-tahun ia mengalami kelumpuhan.
Kegembiraannya yang besar yakni menjadi seorang katekis yang memberitakan iman kemanapun dan kapanpun ia bisa melakukannya. Oleh karena kesetiaanya akan Iman Katolik maka ia menjadi sasaran selama Revolusi Perancis. Ia melewati tahun-tahun dalam persembunyiannya, sempat melarikan diri dari hukuman penggal kepala. Kedalaman iman dan kebijaksanaan rohaninya membentuk lingkaran sahabat wanita saleh di sekelilingnya.
Ketika mengalami penyembuhan di Compiegne, Perancis, ia mendapat penglihatan yaitu melihat salib dengan wanita-wanita berpakaian religius di sekeliling salib itu dan mendengar suara yang berkata kepadanya, "Inilah anak-anak-Ku yang akan Kuberikan kepadamu alam suatu lembaga yang akan ditandai dengan salib."
Yulia mengalami kesembuhan secara menakjubkan dari kelumpuhannya sesduah menjalani novena kepada Hati Kudus Yesus dan menaati perintah dari pembimbing rohaninya Pere Enfantin untuk berjalan. Yulia mendapat kebebasan untuk berkarya melewati batas teritorial. Ia berkata kepada para susternya, "Kalian harus memiliki hati seluas dunia."
Spiritualitas Yulia berakar pada kasihnya yang besar akan kebaikan Allah. Kata yang sering diucapkannya, "Ah, qu'il est bon, le bon Dieu!" Oh, betapa baiknya Tuhan yang mahabaik".
------ sumber : Kongregasi Suster-suster Notre Dame ------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar